cover
Contact Name
Renaningsih
Contact Email
ren186@ums.ac.id
Phone
+6285713971227
Journal Mail Official
dintek_sipil@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt. 5, Pabelan, Kartasura, Kab. Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Dinamika Teknik Sipil
ISSN : 14118904     EISSN : 28282876     DOI : 10.23917/dts
Core Subject : Engineering,
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil is a journal managed by Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta. It focuses on the dissemination of conceptual ideas, design, analysis, and application of civil engineering in the development of sustainable infrastructure which will give a real contribution to solve the real-world problems, particularly problems regarding infrastructures and disasters.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 13/No.2/Desember 2020" : 12 Documents clear
Perencanaan Fondasi Tiang Bor Abutment Jembatan Kali Kendeng (Perbandingan Metode Meyerhof dan Metode Reese & Wright) Susanto, Agus; Renaningsih, Renaningsih; Candrarini, Riska Aditya
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.062 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13049

Abstract

Fondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meneruskan beban yang berasal dari struktur atas, baik beban dalam arah vertikal maupun horizontal ke tanah. Secara umum fondasi digolongkan menjadi dua golongan yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Jika suatu struktur dibangun di atas suatu lahan di mana lapisan tanah kerasnya terletak pada elevasi yang cukup dalam, maka tipe fondasi yang sesuai untuk struktur tersebut adalah fondasi dalam. Fondasi tiang bor (bored pile) merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Fondasi tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan mesin bor.  Para ahli geoteknik telah merumuskan beberapa metode untuk perencanaan bored pile, diantaranya metode Meyerhof dan metode Reese Wright. Kedua metode tersebut menggunakan prinsip kombinasi end bearing dan friction pile. Pada perencanaan dengan metode Meyerhof menggunakan peramasamaan atau rumus, sedangkan pada metode Reese Wright menggunakan gambar grafik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kapasitas dukung ultimit tiang tunggal, kapasitas izin kelompok tiang dan jumlah fondasi bored pile yang dibutuhkan pada abutmen Jembatan Kali Kendeng Susukan, Semarang dengan metode Meyerhof dan metode Reese Wright. Data tanah yang digunakan untuk perencanaan bored pile adalah data nilai N-SPT  lapisan tanah pada lokasi proyek jembatan. Sebelum melakukan analisis perhitungan kapasitas dukung, dilakukan perhitungan pembebanan, yaitu beban  hidup, beban mati, dan beban kendaraan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa beban aksial total yang harus ditahan oleh fondasi adalah sebesar 49881,266 kN. Kapasitas dukung ultimit tiang tunggal dengan metode Reese Wright diperoleh sebesar 5842,130 kN, dan dengan metode Meyerhof sebesar 4857,130 kN. Kapasitas izin kelompok tiang dengan metode Reese Wright sebesar 58421,300 kN dan Meyerhof sebesar 58285,560 kN, di mana keduanya sedikit lebih besar dari beban aksial yang harus ditahan, maka hasil hitungan dari kedua metode tersebut memenuhi untuk menahan beban. Dengan menggunakan SF 2,5 jumlah tiang bored pile yang dibutuhkan dengan metode Reese Wright diperoleh sebanyak 10 tiang, dan dengan metode Meyerhof diperoleh sebanyak 12 tiang.
Evaluasi Pengendalian Waktu dan Produktivitas Tenaga Kerja Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Parkir Menggunakan Metode Jaringan Kerja Critical Path Methode (CPM) (Studi Kasus : Gedung Parkir Balai Kota Semarang) Sahid, Muhammad Nur; Mulyono, Gotot Slamet; Nuryanto, Aziz Singgih Jati; Abdurrosyid, Jaji
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.943 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13057

Abstract

Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk dan perkembangan dalam dunia konstruksi membawa sebuah dampak dalam sistem perekonomian dan di berbagai sektor. Kemajuan teknologi membuat proyek berkembang dan beraneka ragam sesuai dengan kemajuan jaman. Hal ini memerlukan teknik  perencanaan yang sistematis, efisien dan efektif dalam pengelolaan pelaksanaan pembangunan bidang manajemen proyek agar tercapai hasil yang optimum. Tujuan Penelitian ini  untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan proyek gedung parkir balai kota Semarang sudah sesuai rencana atau belum, ditinjau dari waktu serta penjadwalan ulang kegiatan dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode).  Pengendalian waktu kerja digunakan dengan pedoman   sisa waktu yang ada   dengan  cara mempercepat (crashing) untuk mencari waktu paling optimum  pada  pekerjan tersebut. Waktu kritis  pada lintasan yang ada gambar CPM.. Waktu kritis  dan lintasan yang dipilih pada gambar  CPM adalah  kegiatan kritis  pekerjaan pondasi, pekerjaan bata plesteran, pekerjaan plafon, pekerjaan pasang lantai, pekerjaan kusen, pekerjaan sanitasi, pekerjaan mekanikal elektrikal   pekerjaan cat.. Selanjutnya dilakukan beberapa percobaan  percepatan sampai didapat waktu optimum menjadi 45 hari dan efisiensi biaya sebesar  Rp. 5.647.916, dari total nilai kontrak sebesar Rp 8.240.175.437.
Pengaruh Kadar Filler Fly Ash dalam Campuran AC-WC dengan Pasir Pantai Takisung sebagai Agregat Halus Ditinjau dari Aspek Ketidakrataan dan Properties Marshall Riyanto, Agus; Prasetya, Ramdhani Deva
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.02 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13053

Abstract

Penggunaan fly ash sebagai filler dan pasir pantai sebagai agregat halus dinilai dapat mengurangi kerusakan perkerasan jalan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Kandungan silika pada fly ash memiliki daya ikat kuat, sehingga dapat memperbaiki Properties Marshall pada campuran. Gradasi pasir pantai yang seragam dapat memperbaiki nilai ketidakrataan. Berdasarkan ulasan di atas penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kadar filler Fly Ash dengan pasir Pantai Takisung sebagai agregat halus dalam campuran terhadap aspek ketidakrataan dan Properties Marshall, sekaligus menganalisis kadar filler optimum ditinjau dari aspek Properties Marshall. Langkah awal penelitian yaitu pengumpulan data (primer dan sekunder). Berdasarkan data, ditentukan proporsi setiap fraksi dalam campuran sesuai dengan variasi kadar filler. Selanjutnya pencarian KAO dengan agregat halus menggunakan Pasir Pantai Takisung dan dilanjutkan dengan membuat campuran dengan variasi kadar filler fly ash 0%, 3%, 4%, dan 5%. Sebelum sample direndam dan diuji Marshall maupun Volumetrik, sample diuji nilai ketidakrataan dengan menggunakan metode Sand Patch dan pendekatan berat.  Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pasir pantai sebagai agregat halus dengan filler fly ash dapat memperbaiki nilai ketidakrataan pada permukaan. Penambahan filler fly ash dapat memperbaiki nilai Properties Marshall campuran pasir pantai terutama aspek stabilitas dan MQ. Nilai ketidakrataan yang didapat sebagai berikut; sample pasir sungai = 3,82 m/km, sample pasir pantai = 3,49 m/km, sample kadar filler 3% = 2,63 m/km, kadar filler 4% = 2,54 m/km, kadar filler 5% = 2,59 m/km. Kadar filler optimum yang didapat yaitu 3,3%. Pada kadar filler tersebut didapat nilai Properties Marshall; Stabilitas = 1197,62 kg, flow = 2,32 mm, VFWA = 66,74 %, VMA = 15,01 %, VIM = 4,99 %, dan MQ = 517,02 kg/mm, yang kesemuanya masuk spesifikasi yang telah ditentukan.
Kapasitas Lentur Panel Bertulangan Rotan dengan Beton Mutu Tinggi Menggunakan Semen, Fly Ash dan Kapur Trinugroho, Suhendro; Trisnawati, Nuning
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.287 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13054

Abstract

Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia saja hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Di penelitian ini bahan aditif yang digunakan adalah dengan memberikan bahan tambah seperti abu terbang (fly ash) dan kapur serta menggunakan tulangan rotan. Rotan yang digunakan mengguanakan diameter  0,8 cm. Perencanaan beton dengan berdasarkan perbandingan antara semen, pasir dan kerikil adalah sesuai SK.SNI.T-15-1990-03 f’c = 45 MPa. Faktor air semen (f.a.s) yang digunakan adalah 0,3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis momen lentur panel beton mutu tinggi menggunakan tulangan rotan dengan penambahan fly ash dan kapur pada umur 28 hari. Metode penelitian ini ada beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan alat dan bahan. Tahap kedua meliputi: pemeriksaan bahan, perencanaan campuran dan pembuatan adukan beton. Tahap ketiga yaitu pembuatan benda uji dan perawatan. Tahap keempat yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur pelat. Tahap kelima yaitu analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil dari pengujuian kuat tekan beton normal 46,403 MPa; beton tambahan Fly ash (15%) 47,534 MPa; beton tambahan kapur (15%) 44,705 MPa; beton campuran fly ash dan kapur 49,232 MPa. Sedangkan untuk momen lentur panel beton normal, dengan penambahan fly ash, penambahan kapur dan campuran antara fly ash dan kapur berturut – turut adalah 2.860.659,00 N.mm; 201.159,00 N.mm; 2.951.784,00 N.mm; 2.918.034,00 N.mm.
Uji Durabilitas Jembatan Kereta Api dengan Menggunakan Analisis Mikrotremor Maulana, Adib; Kusumawardani, Rini
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1381.437 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13055

Abstract

Jembatan adalah sarana yang menghubungkan jalan yang terpisah oleh sungai, lembah, laut, jalan atau rel kereta api. Berdasarkan fungsinya, jalan dibagi menjadi jembatan jalan dan jembatan rel kereta api. Penelitian ini membahas perilaku respons dinamik dari struktur jembatan. Dengan mencari nilai getaran, penelitian ini menggunakan sensor accelerometer dan alat seismic monitoring pada jembatan rangka batang. Sensor diletakkan pada setengah dan sepertiga bentang. Kemudian, hasil dari penelitian membandingkan respons jembatan ketika dilewati kereta api penumpang dengan kereta api barang. Ketika jembatan tidak dilewati beban, rentang frekuensi natural dan amplitudo jembatan sebesar 0.78Hz;1.82 sampai 3.73Hz;1.89. Ketika dilewati kereta, rentang frekuensi natural dan amplitudo menjadi 1.03 hz;1.70 sampai 5.77Hz;4.14. Perubahan ini diasumsikan karena adanya perbedaan kecepatan kereta api, beban kereta api dan perletakan sensor. Berdasarkan hasil penelitian, jembatan dapat menahan bahaya resonansi yang ditimbulkan oleh getaran tanah. Untuk pengukuran lebih lanjut, dibutuhkan pengukuran getaran jalan di dekat jembatan untuk mendapatkan analisis yang lebih lengkap.
Tinjauan Perilaku Dinamik Balok T dengan Perkuatan CFRP Jenis Wrap (Studi Eksperimental, Balok Beton Bertulang) Muda, Johanes B; Supriyadi, Bambang; Muslikh, Muslikh; Siswosukarto, Suprapto
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.971 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13056

Abstract

Penggunaan CFRP sebagai pilihan dalam revitalisasi komponen struktur saat ini sangat banyak digunakan dan di kembangkan. Penggunaan CFRP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser balok, namun pada penerapannya penambahan CFRP berpengaruh terhadap perubahan kekakuan dan pola keruntuhan balok tersebut. Perilaku dinamik dari komponen struktuktur dalam penelitian ini digambarkan oleh nilai frekuensi alami komponen struktur dalam pengujian lentur dan geser. Penelitian ini menggunakan enam buah benda uji yaitu tiga benda uji balok T dengan perkuatan CFRP wrap pengujian lentur (BC1, BFR1, BFR2) dan tiga benda uji balok T dengan perkuatan CFRP wrap pengujian geser (BCg, BC1g, BC2g). Dari hasil pengujian, penambahan perkuatan CFRP meningkatkan nilai frekuensi alami benda uji BFR1 , BFR2, BC1g, BC2g  berturut-turut sebesar 41.29%, 42.86%, 10.34%, 15%. Peningkatan frekuensi alami ini juga divalidasi dengan adanya peningkatan kekakuan benda uji BFR1 , BFR2, BC1g, BC2g   berturut-turut sebesar 2.08%, 20.50%, 65.68%, 107.2%. Dari hasil pengujian lentur benda uji tanpa perkuatan (BCl) mengalami penurunan nilai frekuensi dari kondisi awal ke kondisi runtuh sebesar 29.8%, lebih besar dari benda uji dengan perkuatan BFR1 (10.33%) dan BFR2 (20.13%). Sedangkan  pada pengujian geser benda uji tanpa perkuatan (BCg) mengalami penurunan nilai frekuensi dari kondisi awal ke kondisi runtuh sebesar 9.58%, lebih besar dari benda uji dengan perkuatan BC1g (7.10%) dan BC2g (6.74%).  Dari data hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan nilai frekuensi alami balok T dan penambahan kekakuan balok T akibat adanya penambahan perkuatan CFRPwrap pada balok T yang mana dalam kondisi awal hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser balok T tersebut.
Kapasitas Lentur Panel Bertulangan Rotan dengan Beton Mutu Tinggi Menggunakan Semen, Fly Ash dan Kapur Suhendro Trinugroho; Nuning Trisnawati
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1210.287 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13054

Abstract

Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Di Indonesia saja hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya. Di penelitian ini bahan aditif yang digunakan adalah dengan memberikan bahan tambah seperti abu terbang (fly ash) dan kapur serta menggunakan tulangan rotan. Rotan yang digunakan mengguanakan diameter  0,8 cm. Perencanaan beton dengan berdasarkan perbandingan antara semen, pasir dan kerikil adalah sesuai SK.SNI.T-15-1990-03 f’c = 45 MPa. Faktor air semen (f.a.s) yang digunakan adalah 0,3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis momen lentur panel beton mutu tinggi menggunakan tulangan rotan dengan penambahan fly ash dan kapur pada umur 28 hari. Metode penelitian ini ada beberapa tahap. Tahap pertama yaitu persiapan alat dan bahan. Tahap kedua meliputi: pemeriksaan bahan, perencanaan campuran dan pembuatan adukan beton. Tahap ketiga yaitu pembuatan benda uji dan perawatan. Tahap keempat yaitu pengujian kuat tekan beton dan kuat lentur pelat. Tahap kelima yaitu analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil dari pengujuian kuat tekan beton normal 46,403 MPa; beton tambahan Fly ash (15%) 47,534 MPa; beton tambahan kapur (15%) 44,705 MPa; beton campuran fly ash dan kapur 49,232 MPa. Sedangkan untuk momen lentur panel beton normal, dengan penambahan fly ash, penambahan kapur dan campuran antara fly ash dan kapur berturut – turut adalah 2.860.659,00 N.mm; 201.159,00 N.mm; 2.951.784,00 N.mm; 2.918.034,00 N.mm.
Uji Durabilitas Jembatan Kereta Api dengan Menggunakan Analisis Mikrotremor Adib Maulana; Rini Kusumawardani
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1381.437 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13055

Abstract

Jembatan adalah sarana yang menghubungkan jalan yang terpisah oleh sungai, lembah, laut, jalan atau rel kereta api. Berdasarkan fungsinya, jalan dibagi menjadi jembatan jalan dan jembatan rel kereta api. Penelitian ini membahas perilaku respons dinamik dari struktur jembatan. Dengan mencari nilai getaran, penelitian ini menggunakan sensor accelerometer dan alat seismic monitoring pada jembatan rangka batang. Sensor diletakkan pada setengah dan sepertiga bentang. Kemudian, hasil dari penelitian membandingkan respons jembatan ketika dilewati kereta api penumpang dengan kereta api barang. Ketika jembatan tidak dilewati beban, rentang frekuensi natural dan amplitudo jembatan sebesar 0.78Hz;1.82 sampai 3.73Hz;1.89. Ketika dilewati kereta, rentang frekuensi natural dan amplitudo menjadi 1.03 hz;1.70 sampai 5.77Hz;4.14. Perubahan ini diasumsikan karena adanya perbedaan kecepatan kereta api, beban kereta api dan perletakan sensor. Berdasarkan hasil penelitian, jembatan dapat menahan bahaya resonansi yang ditimbulkan oleh getaran tanah. Untuk pengukuran lebih lanjut, dibutuhkan pengukuran getaran jalan di dekat jembatan untuk mendapatkan analisis yang lebih lengkap.
Tinjauan Perilaku Dinamik Balok T dengan Perkuatan CFRP Jenis Wrap (Studi Eksperimental, Balok Beton Bertulang) Johanes B Muda; Bambang Supriyadi; Muslikh Muslikh; Suprapto Siswosukarto
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.971 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13056

Abstract

Penggunaan CFRP sebagai pilihan dalam revitalisasi komponen struktur saat ini sangat banyak digunakan dan di kembangkan. Penggunaan CFRP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser balok, namun pada penerapannya penambahan CFRP berpengaruh terhadap perubahan kekakuan dan pola keruntuhan balok tersebut. Perilaku dinamik dari komponen struktuktur dalam penelitian ini digambarkan oleh nilai frekuensi alami komponen struktur dalam pengujian lentur dan geser. Penelitian ini menggunakan enam buah benda uji yaitu tiga benda uji balok T dengan perkuatan CFRP wrap pengujian lentur (BC1, BFR1, BFR2) dan tiga benda uji balok T dengan perkuatan CFRP wrap pengujian geser (BCg, BC1g, BC2g). Dari hasil pengujian, penambahan perkuatan CFRP meningkatkan nilai frekuensi alami benda uji BFR1 , BFR2, BC1g, BC2g  berturut-turut sebesar 41.29%, 42.86%, 10.34%, 15%. Peningkatan frekuensi alami ini juga divalidasi dengan adanya peningkatan kekakuan benda uji BFR1 , BFR2, BC1g, BC2g   berturut-turut sebesar 2.08%, 20.50%, 65.68%, 107.2%. Dari hasil pengujian lentur benda uji tanpa perkuatan (BCl) mengalami penurunan nilai frekuensi dari kondisi awal ke kondisi runtuh sebesar 29.8%, lebih besar dari benda uji dengan perkuatan BFR1 (10.33%) dan BFR2 (20.13%). Sedangkan  pada pengujian geser benda uji tanpa perkuatan (BCg) mengalami penurunan nilai frekuensi dari kondisi awal ke kondisi runtuh sebesar 9.58%, lebih besar dari benda uji dengan perkuatan BC1g (7.10%) dan BC2g (6.74%).  Dari data hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan nilai frekuensi alami balok T dan penambahan kekakuan balok T akibat adanya penambahan perkuatan CFRPwrap pada balok T yang mana dalam kondisi awal hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lentur dan geser balok T tersebut.
Perencanaan Fondasi Tiang Bor Abutment Jembatan Kali Kendeng (Perbandingan Metode Meyerhof dan Metode Reese & Wright) Agus Susanto; Renaningsih Renaningsih; Riska Aditya Candrarini
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.2/Desember 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.062 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i2.13049

Abstract

Fondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meneruskan beban yang berasal dari struktur atas, baik beban dalam arah vertikal maupun horizontal ke tanah. Secara umum fondasi digolongkan menjadi dua golongan yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Jika suatu struktur dibangun di atas suatu lahan di mana lapisan tanah kerasnya terletak pada elevasi yang cukup dalam, maka tipe fondasi yang sesuai untuk struktur tersebut adalah fondasi dalam. Fondasi tiang bor (bored pile) merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Fondasi tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan mesin bor.  Para ahli geoteknik telah merumuskan beberapa metode untuk perencanaan bored pile, diantaranya metode Meyerhof dan metode Reese Wright. Kedua metode tersebut menggunakan prinsip kombinasi end bearing dan friction pile. Pada perencanaan dengan metode Meyerhof menggunakan peramasamaan atau rumus, sedangkan pada metode Reese Wright menggunakan gambar grafik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kapasitas dukung ultimit tiang tunggal, kapasitas izin kelompok tiang dan jumlah fondasi bored pile yang dibutuhkan pada abutmen Jembatan Kali Kendeng Susukan, Semarang dengan metode Meyerhof dan metode Reese Wright. Data tanah yang digunakan untuk perencanaan bored pile adalah data nilai N-SPT  lapisan tanah pada lokasi proyek jembatan. Sebelum melakukan analisis perhitungan kapasitas dukung, dilakukan perhitungan pembebanan, yaitu beban  hidup, beban mati, dan beban kendaraan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa beban aksial total yang harus ditahan oleh fondasi adalah sebesar 49881,266 kN. Kapasitas dukung ultimit tiang tunggal dengan metode Reese Wright diperoleh sebesar 5842,130 kN, dan dengan metode Meyerhof sebesar 4857,130 kN. Kapasitas izin kelompok tiang dengan metode Reese Wright sebesar 58421,300 kN dan Meyerhof sebesar 58285,560 kN, di mana keduanya sedikit lebih besar dari beban aksial yang harus ditahan, maka hasil hitungan dari kedua metode tersebut memenuhi untuk menahan beban. Dengan menggunakan SF 2,5 jumlah tiang bored pile yang dibutuhkan dengan metode Reese Wright diperoleh sebanyak 10 tiang, dan dengan metode Meyerhof diperoleh sebanyak 12 tiang.

Page 1 of 2 | Total Record : 12